Sahabat, saat ini kita sedang mengalami krisis covid-19 sehingga untuk pertama kalinya guru-guru tertantang melakukan pembelajaran secara daring / online dengan harus memperhatikan lingkungan belajar siswa agar dapat dikembangkan secara efektif. Lalu bagaimana menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan di era pandemik covid-19.
Peran teknologi dan komunikasi dalam pembelajaran di era abad 21 menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan. Kehadirannya memberikan kontribusi bagi pengembangan metode pembelajaran seperti: Blended Learning, Hybrid Learning, Computer Based Learning, dan Web Based Learning. Kali ini saya akan berbagi pengalaman seputar belajar menyenangkan di rumah belajar dengan metode WBL(Web Based Learning).
Terdapat tiga sintaks utama dalam langkah-langkah pengembangan model pembelajaran WBL yaitu: Penentuan arah ( Directionality), Perancangan ( Design), dan Perhitungan (Accountability)(Ubaidah, 2018)
1. Penentuan Arah (Directionality)
Aplikasi pendukung yang saya digunakan selama pembelajaran online yaitu Rumah Belajar, Google Classroom, dan Whatsapp. Guru mengarahkan siswa untuk menginstal Google Classroom dari playstore lalu mengikuti tutorial join kelas yang di share melalui Whatsapp kemudian login, guru menyampaikan salam, pesan, perintah, aktifitas yang akan dilakukan sekaligus check list kehadiran siswa. Menurut Hall, Watkins & Eller salah satu faktor terpenting dalam menentukan lingkungan belajar yang diinginkan adalah pengalaman belajar siswa. Selama ini siswa hanya belajar Matematika dengan tatap muka secara langsung namun sekarang mau tidak mau, suka tidak suka guru dan siswa harus bisa tetap produktif dari rumah melalui pembelajaran daring (dalam jaringan)
2. Perancangan ( Design)
Guru membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terintegrasi dengan TIK. Selanjutnya guru memberi stimulus kepada siswa berupa gambar/tayangan video pembelajaran tentang eksponen dari fitur Sumber Belajar yang dapat diakses dari https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/ dan link-nya dishare ke Google Classroom. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman belajar yang baru, siswa dapat mempelajari materi lainnya di portal Rumah Belajar dengan mengunjungi laman https://belajar.kemdikbud.go.id/. Konten Rumah Belajar selain dapat meningkatkan kompetensi akademik dan literasi, juga dapat meningkatkan karakter kecakapan abad 21 diantaranya berpikir kritis, kreatif, komunikatif, kolaborasi, dan percaya diri (Modul 5 Pembatk, 2020). Pada saat siswa mempelajari materi eksponen apabila ada permasalahan siswa dapat menghubungi guru melalui via Whatsapp.
3. Perhitungan ( Accountability)
Pada tahap ini guru melakukan evaluasi menggunakan fitur Bank Soal danGoogle Classroom. Setelah siswa mempelajari materi eksponen dari video pembelajaran saya memberikan latihan soal (LKS) untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Siswa tampak enjoy mengerjakan soal yang diberikan di Google Classroom terlihat dari banyaknya siswa yang mengumpulkan LKS. Saya memberi batas waktu tiga hari kepada siswa untuk upload LKS ke Google Classroom atauWhatsapp dikarenakan jadwal pembelajaran daring Matematika hanya seminggu sekali. Guru dapat mengecek apakah siswa sudah mengumpulkan tugas atau belum. Di Google Classroom siswa dikatakan sudah mengumpulkan LKS apabila akun siswa tersebut tertulis Turned In. Assigned artinya masih proses mengerjakan dan Graded apabila sudah dinilai. Siswa juga dapat mengecek nilai mereka di Google Classroom.
Demikian tadi uraian pengalaman belajar menyenangkan di Rumah Belajar dengan metode WBL. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan memang tidaklah mudah namun dengan fitur-fitur Rumah Belajar mampu menyajikan materi ajar dengan tampilan menarik dalam bentuk gambar, video, audio, animasi, evaluasi, dan permainan sehingga siswa nyaman belajar di dalam rumah.
Sumber Anggraeni Eka Sarrayu, S.Si